Monday, May 6, 2013

Ilmu Kimia Kuno (Alchemy)

Ilmu Kimia Kuno (Alchemy)
Ilmu dan seni alchemy (kimia kuno) mulai dikenal dan dipelajari pada jaman pertengahan sekitar tahun 200 Sebelum Masehi sampai abad ke 18 Masehi. Ilmu ini hampir mirip dengan sihir tapi didalamnya juga melibatkan proses atau cara mengubah logam biasa menjadi emas. Walaupun termasuk ilmu kuno, alchemy ternyata berdasar pada pemikiran rasional dari Aristotle dan Plato. Mereka mengembangkan teori yang menyatakan bahwa semua hal di alam semesta terbuat hanya dari 4 unsur antara lain Bumi, Udara, Api, dan Air. Masing-masing memiliki dua karakteristik atau sifat-sifat alami antara lain panas, dingin, basah, dan kering. Bumi bersifat dingin dan kering, sedangkan udara panas dan basah; Api bersifat panas dan kering, sedangkan air dingin dan basah.

Teori ini juga menyatakan bahwa semua hal bisa berubah bentuk dengan menerapkan beberapa metode seperti pembakaran, pengeringan, penambahan air, dan pembekuan. Untuk merubah logam biasa menjadi emas, alchemy mengharuskan pemakaian stone of  philosophers (batuan filsuf). Salah satu tokoh terkenal bidang alchemy adalah J.B. van Helmont, beliau adalah ahli kimia pertama yang menggunakan kata “gas”. Van Helmont mengaku pernah beberapa kali memegang Stone of Philosophers. Beliau mengatakan batuan ini berwarna jingga tua (orange), berat, dan bersinar.

Batu ini dipercaya mampu mengubah logam biasa menjadi emas. Selain itu, Stone of Philosopher juga dipercaya bisa memberi kehidupan kekal dan mengubah manusia biasa menjadi sempurna. Alchemy dibagi menjadi dua cabang, yaitu exoteric and esoteric. Exoteric Alchemy mempelajari cara menemukan batuan filsuf, membuat emas, membuat ramuan kehidupan, dan tentang kehidupan kekal. Esoteric Alchemy lebih cenderung ke arah konsep mistis dan religius dan dihubungkan ke kepercayaan bahwa hanya yang memiliki jiwa bersih berkesempatan memiliki Stone of Philosophers; tujuan utamanya bukan untuk mengubah logam menjadi emas tapi merubah orang jahat menjadi orang baik.

Ketenaran Alchemy meredup sekitar tahun 1661, tapi kemudian bangkit lagi pada tahun 1950. Representasi paling baru adalah piano soneta karangan Beethoven "Opus II0”, yang strukturnya dianggap sebagai bentuk simbolik Alchemy. Selain itu, novel pertama dalam seri Harry Potter karangan J.K. Rowling sebenarnya berjudul “Harry Potter and the Philosopher’s Stone”, tapi kemudian diubah menjadi “Harry Potter and the Sorcerer’s Stone” (edisi Amerika).

Seorang ahli Alchemy asal Perancis bernama Nicolas Flamel (1330 -1418), memiliki kisah pencarian Stone of Philosopher's yang ternyata banyak menginspirasi cerita dalam novel Rowling. Rumah yang dibangun Flamel pada tahun 1407 kini dianggap sebagai gedung tertua di Paris dan merupakan satu bagian dari sebuah restoran bernama Auberge Nicolas Flamel.

No comments:

Post a Comment